RESENSI BUKU
1.1
Pengertian Resensi Buku
Resensi berasal dari
bahasa Belanda
resentie dan bahasa Latin recensio, recensere atau
juga revidere yang artinya mengulas kembali. Resensi adalah suatu
penilaian terhadap sebuah karya. Karya yang dinilai dapat berupa buku dan karya seni film dan drama. Menulis resensi
terdiri dari kelebihan, kekurangan dan informasi
yang diperoleh dari buku dan disampaikan kepada masyarakat.
Resensi buku itu sendiri dapat
diartikan sebagai kegiatan memberikan pertimbangan atau perbincangan sebuah
buku yang baru diterbitkan. Resensi disebut juga timbangan buku/bedah buku.
Atau, dalam bahasa Inggris, resensi adalah a
book review/book report. Resensi buku bertujuan menunjukkan kepada pembaca
mengenai buku yang diluncurkan. Dengan demikian, resensi buku sangat membantu
pembaca untuk memiliki atau tidak buku yang diterbitkan.
Saryono
(1997:56) menjelaskan pengertian Resensi sebagai sebuah tulisan berupa esai dan
bukan merupakan bagian suatu ulasan yang lebih besar mengenai sebuah buku.
Isinya adalah laporan, ulasan, dan pertimbangan baik-buruknya, kuat-lemahnya,
bermanfaat-tidaknya, benar-salahnya, argumentatif-tidaknya buku tersebut.
Tulisan tersebut didukung dengan ilustrasi buku yang diresensi, baik berupa
foto buku atau fotokopi sampul buku.
1.2
Tujuan
Resensi Buku
Dari kepentingan penerbit, resensi buku memiliki
tujuan sebagai berikut :
1) Sebagai alat
promosi buku-buku yang baru diterbitkan. Dengan adanya resensi, penerbit akan
merasa terbantu karena buku yang diterbitkan telah diperkenalkan kepada para
pembaca. Pembaca juga dapat mengetahui adanya buku baru dan mungkin sesuai
dengan kebutuhan dirinya.
2) Untuk
mendapatkan keuntungan finansial. Penerbit yang bukunya diresensi akan merasa senang
karena buku yang diterbitkan akan segera laku. Dengan demikian, penerbit akan segera
menerbitkan kembali buku tersebut pada cetakan berikutnya sehingga penerbit
mendapatkan keuntungan lebih besar.
Dari kepentingan penulis buku, resensi buku memiliki
tujuan sebagai berikut.
1) Sebagai
bahan masukan untuk penulisan buku selanjutnya karena dengan diresensinya buku
yang ditulis akan diketahui kelemahan buku tersebut.
2) Untuk
mengetahui kualitas buku yang ditulis.
3) Untuk
menambah pendapatan karena dengan diresensinya buku yang ditulis, penulis buku
akan cepat dikenal oleh para pembaca.
Dari kepentingan penulis resensi, resensi buku
memiliki tujuan sebagai berikut.
1) Untuk
menambah wawasan penulis resensi karena dengan menulis resensi, seorang resensator
harus membaca buku yang diresensi secara utuh.
2) Untuk
meningkatkan kemampuan membaca dan menulis seorang resensator.
3) Untuk
meningkatkan kemampuan penulis resensi dalam memberi
penilaian dan penghargaan terhadap isi suatu buku sehingga penilaian itu
diketahui para pembaca.
4) Untuk
mendapatkan keuntungan finansial karena resensator akan mendapatkan imbalan dari
redaktur surat kabar atau majalah apabila tulisan dimuat.
Dari kepentingan pembaca resensi, resensi buku
memiliki tujuan sebagai berikut.
1) Untuk
mendapatkan informasi atau pemahaman yang komprehensif tentang apa yang tampak
dan terungkap dalam sebuah buku.
2) Untuk
memberi pertimbangan kepada pembaca apakah sebuah buku pantas mendapat sambutan
dari pembaca atau tidak.
3) Untuk
mengetahui identitas buku yang patut dibaca, mulai dari judul buku, penulis, penerbit,
tahun terbit, dan tebal buku.
4) Untuk
mendapat bimbingan dari penulis resensi tentang buku yang pantas dibaca.
5) Mengajak
pembaca untuk memikirkan, merenungkan, dan mendiskusikan lebih jauh fenomena
atau problema yang muncul pada sebuah buku.
Manfaat Resensi
Ada beberapa manfaat yang
dapat dipetik dari kegiatan menulis resensi, di antaranya
1) Bahan pertimbangan
Tugas
seorang penulis resensi adalah memberikan gambaran kepada pembaca mengenai
suatu karya yang diresensinya apakah karya tersebut perlu mendapat sambutan
atau tidak. Jadi, seorang penulis resensi yang baik sangat membantu pembacanya
dalam menentukan pilihan.
2) Sarana promosi buku
Resensi
buku merupakan salah satu sarana untuk mempromosikan buku baru yang
dihasilkan oleh sebuah penerbit. Oleh karena itu, penulis resensi, selain
membantu penerbit mempromosikan buku baru, juga membantu penulis atau
pengarang untuk memperkenalkan bukunya kepada khalayak.
3) Nilai ekonomis
Manfaat lain
jika kita menulis resensi adalah kita akan mendapatkan fee/uang dari penerbit buku tersebut atau mendapatkan buku-buku
terbaru terbitan penerbit tersebut jika resensi buku yang kita tulis dimuat di
surat kabar atau majalah. Kita juga bisa dikenal oleh penerbit buku sehingga
penerbit dapat meminta kita untuk meresensi buku lain yang akan dicetak.
4) Pengembangan kreativitas
Manfaat yang tak kalah pentingnya dari
kegiatan menulis resensi adalah kita dapat mengembangkan kreativitas menulis.
Semakin sering menulis resensi, semakin terasah pula kreativitas menulisnya.
Secara tidak langsung kegiatan ini pun dapat mengasah intelektual dan kemampuan
membaca dan memahami isi buku secara mendalam karena kita dapat mengetahui
kelemahan dan keunggulan buku tersebut.
1.3
Langkah-Langkah
Menulis Timbangan Buku
1) Identifikasi buku
a.
Judul
Judul buku hampir dipastikan berada di sampul atau
halaman depan sebuah buku. Biasanya judul dicetak dengan huruf yang tebal dan
besar serta berwarna lebih mencolok daripada tulisan lainnya, seperti nama
pengarang atau penerbit.
b.
Pengarang/penulis
Nama
pengarang/penulis buku juga biasanya ada di sampul atau halaman depan sebuah
buku. Umumnya nama pengarang diletakkan di halaman depan bagian atas, baik di
sebelah kiri maupun kanan dengan tulisan yang tidak terlalu besar, tetapi tetap
terlihat.
c.
Penerbit
Sama halnya dengan nama pengarang/penulis. Nama penerbit juga biasanya ada di halaman depan sebuah buku. Umumnya nama
penerbit diletakkan di halaman depan bagian bawah, baik di sebelah kiri
maupun kanan dengan tulisan yang tidak terlalu besar, tetapi tetap terlihat.
d.
Tempat terbit
Informasi
mengenai tempat terbit dapat ditemukan pada halaman berikutnya setelah sampul.
Biasanya tempat buku tersebut diterbitkan tidak hanya mencantumkan
nama kota/provinsinya, tetapi juga alamat tempat terbit dengan lengkap beserta
nomor telepon, nomor faksimili, alamat email, ataupun website penerbit.
e.
Tahun terbit
Sama halnya
dengan informasi tempat terbit. Informasi tahun buku tersebut diterbitkan pun
dapat ditemukan pada halaman berikutnya setelah sampul. Ada beberapa buku yang
tidak hanya menyebutkan tahun terbitnya, tetapi juga ditambah dengan bulan
diterbitkannya buku tersebut, misalnya, Januari 2010.
f.
Jumlah halaman/tebal buku
Tidak semua buku mencantumkan jumah halaman/tebal buku
pada halaman berikutnya setelah sampul. Namun, ada beberapa buku
yang mencantumkan jumlah halaman dan tebal buku di halaman berikutnya,
misalnya, jumlah halaman/tebal buku: 194 dan ukuran buku: 17,6 x 25 cm.
g.
Kualitas cetakan
Informasi mengenai kualitas cetakan biasanya terdapat
pada halaman berikutnya setelah sampul, tetapi tidak semua buku juga
mencantumkannya. Informasi yang dicantumkan adalah sudah berapa kali
buku tersebut dicetak.
h.
Tempat terbit
Informasi mengenai tempat terbit dapat ditemukan pada
halaman berikutnya setelah sampul. Biasanya tempat buku tersebut
diterbitkan tidak hanya mencantumkan nama kota/provinsinya, tetapi juga
alamat tempat terbit dengan lengkap beserta nomor telepon, nomor faksimili,
alamat email, ataupun website penerbit.
i.
Tahun terbit
Sama halnya dengan informasi tempat terbit. Informasi
tahun buku tersebut diterbitkan pun dapat ditemukan pada halaman berikutnya
setelah sampul. Ada beberapa buku yang tidak hanya menyebutkan tahun terbitnya,
tetapi juga ditambah dengan bulan diterbitkannya buku tersebut, misalnya,
Januari 2010.
j.
Jumlah halaman/tebal buku
Tidak semua buku mencantumkan jumah halaman/tebal
buku pada halaman berikutnya setelah sampul. Namun, ada beberapa
buku yang mencantumkan jumlah halaman dan tebal buku di halaman berikutnya,
misalnya, jumlah halaman/tebal buku: 194 dan ukuran buku: 17,6 x 25 cm.
k.
Kualitas cetakan
Informasi mengenai kualitas cetakan biasanya terdapat
pada halaman berikutnya setelah sampul, tetapi tidak semua buku juga
mencantumkannya. Informasi yang dicantumkan adalah sudah berapa
kali buku tersebut dicetak.
2)
Merangkum buku
a.
Membaca buku
minimal dua kali.
Hal ini dimaksudkan agar kamu
dapat membaca buku tersebut secara kritis dan mendalam. Dengan membaca
secara kritis dan mendalam kamu diharapkan dapat mengikuti alur berpikir
penulis buku. Dengan begitu kamu pun dapat menilainya dengan cerdas dan kritis
untuk menemukan kekuatan dan kelemahan buku tersebut.
b.
Mencatat
bagian-bagian penting dari setiap bab.
Kamu dapat mencatat bagian-bagian
(gagasan) penting/menarik dari setiap bab. Bagian-bagian penting tersebut tentu
saja harus tetap berhubungan erat dengan judul buku atau judul bab buku
tersebut. Hal ini dimaksudkan agar bagian penting yang sudah kamu catat tidak
keluar dari pembahasan buku tersebut secara umum.
c.
Merangkaikan
bagian penting menjadi satu ringkasan/sinopsis.
Tahap selanjutnya setelah mencatat
bagian penting adalah merangkaikannya menjadi sebuah ringkasan/sinopsis.
Hal yang perlu diingat ketika merangkaikannya adalah tidak asal-asalan dalam
menggabung-gabungkan bagian-bagian penting agar hasil resensimu tidak
terkesan hanya menjejerkan bagian-bagian pentingnya.
d.
Menyelaraskan
sesuai kaidah bahasa.
Tahap terakhir adalah
menyelaraskannya sesuai kaidah bahasa atau Ejaan Yang Disempurnakan agar hasil
resensimu menjadi sebuah karya yang apik dan berharga.
3)
Menanggapi
isi buku
a.
Identitas buku
Identitas buku telah dijelaskan
pada bagian sebelumnya. Identitas buku yang dapat ditanggapi dapat dilihat dari
kover/halaman depan, judul buku, pengarang/penulis, penerbit, tempat terbit,
tahun terbit, jumlah halaman/tebal buku, dan kualitas cetakan.
b.
Keunggulan
Setidaknya sebuah buku memiliki
keunggulan, misalnya, gaya penyampaiannya yang lugas sehingga memudahkan
pembaca dalam memahami setiap gagasan penulis dalam bukunya. Atau, keunggulan
buku tersebut adalah sangat detail dalam membahas masalah pokoknya.
c.
Kelemahan
Ada keunggulan, tentu juga sebuah
buku memiliki kelemahan, misalnya, bahasa dalam buku terlalu berbelit-belit dan
banyak penggunaan ejaan yang kurang tepat. Atau, kelemahan buku tersebut adalah
kurang mencantumkan data dan fakta sehingga pembahasannya kurang terpercaya.
d.
Rekomendasi
Rekomendasi dimaksudkan agar
pembaca resensi dapat mengetahui isi buku tersebut cocok dibaca oleh siapa,
misalnya, oleh kalangan mahasiswa, akademisi, ibu rumah tangga, dan
enterpreneur.
1.4 Contoh Resensi Buku
IDENTITAS BUKU
Judul
Buku : PENGANTAR Filsafat
Pendidikan
Penulis : Drs. Uyoh Sadulloh, M.pd
Penerbit :
ALFABETA, CV
Cetakan : kedua
Jumlah
halaman : 183 halaman
Harga :
Rp 50.000.00
Tahun
terbit :
September 2004
ISI YANG PENTING/MENARIK
Pendidikan
merupakan kegiatan yang hanya dilakukan manusia dengan lapangan yang sangat
luas, yang mencakup semua pengalaman serta pemikiran manusia tentang
pendidikan. Pendidikan sebagai suatu praktek dalam kehidupan,seperti halnya
dengan kegiatan-kegiatan lain, seperti kegiatan ekonomi, kegiatan hukum,
kegiatan agama, dan lain-lain. Selain itu, kita dapat juga mempelajari
pendidikan secara akademik, baik secara empirik yang bersumber dari
pengalaman-pengalaman, maupun dengan jalan perenugan-perenungan yang mencoba
melihat makna pendidikan dalam suatu konteks yang lebih luas. Yang pertama,
kita sebut Praktik pendidikan, sedangkan yang kedua disebut teori pendidikan.
BAHASA PENGARANG
Bahasa
pengarang dalam buku ini menggunakan bahasa yang komunikatif sehingga
mudah dipahami oleh pembaca atau dengan kata lain pesan yang ingin
disampaikan oleh pengaran dapat dipahami langsung oleh pemmbaca.
KEUNGGULAN
Keuggulan
dari buku ini adalah mampu memberikan informasi tentang nilai, sumber nilai dan
bagaimana manusia dapat memperoleh nilai tersebut karena pendidikan pada
prinsipnya tidak dapat dipisahkan dari nilai.
KELEMAHAN
Kelemahan
dalam buku ini kurangnya memberikan pemahaman bagi pembaca khususnya para
pemula sehingga pesan yang diutarakan oleh pengarang tidak tersampaikan pada
pembaca.
KESIMPULAN
Buku
ini layak di baca karena didalamnya memuat ilmu pendidikan, pendekatan
filosofis dan bukan hanya teori pendidikan yang dibahas tetapi juga
dengan praktik pendidikan sebagai upaya untuk membangun sumber daya manusia dan
memberi wawasan yang sangat luas, karena pendidikan menyangkut seluruh aspek
kehidupan baik pemikiran maupun pengalamannya. Pendidikan membutuhkan
pengkajian filosofis karena kajian semacam ini akan melihat pendidikan dalam
suatu realitas yang komprehensip. Kajian filosofis tentang pendidikan akan
membantu memberikan informasi tentang hakikat manusia, yang secara horisontal
berhubungan dengan sesama manusia dan jagat raya. Kajian filosofis juga
memberikan informasi yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan dan sumber
pengetahuan karena hal ini sangat membantu dalam menentukan tujuan akhir
pendidikan.
Sumber dari buku :
Rohmadi, Muhammad dan Yuli Kusumawati.2008.Bahasa dan
Sastra Indonesia.Jakarta:Depdiknas.
Kosasih, Engkos.2014.Cerdas Berbahasa dan Bersastra
Indonesia.Jakarta:Penerbit Erlangga
Sumber dari internet :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar